HARI RAYA PAGERWESI
Pagerwesi adalah hari raya yang dilaksanakan atas anugrah kesentosaan dan kemajuan yang telah dicapai oleh umat manusia yang dirayakan pada Budha Kliwon wuku Shinta.
Secara harfiah, kata tersebut melambangkan segala hal yang dipagari akan terlihat kokoh dan kuat.
atau dalam makna lainnya, sesuatu yang dipagari merupakan yang bernilai tinggi sehingga tak boleh sedikitpun mendapatkan gangguan apalagi yang merusak.
- Ngarga, dan
- Mapasang Lingga.
- Untuk Para Pendeta (Purohita) adalah "Sesayut Panca Lingga" sedangkan perlengkapan tetandingan bantennya :
- Meskipun hakikat hari raya Pagerwesi sebagai pemujaan (yoga samadhi) bagi para Pendeta (Purohita) namun umat kebanyakan pun wajib ikut merayakan sesuai dengan kemampuan.
- Dan Bagi umat kebanyakan yadnya (banten) disebutkan adalah;
- natab Sesayut Pagehurip,
- Prayascita,
- Dapetan.
- Tentunya dilengkapi Daksina,
- Canang, dan
- Sodan.
- Dalam hal upacara, ada dua hal banten pokok yaitu
- Sesayut Panca Lingga untuk upacara para pendeta,
- dan Sesayut Pageh Urip bagi umat kebanyakan.
- Pengetahuan sejati itulah sesungguhnya merupakan ‘pager besi’ untuk melindungi hidup kita di dunia ini.
- Disamping itu pula Sang Hyang Pramesti Guru beryoga bersama Dewata Nawa Sanga untuk ‘ngawerdhiaken sarwa tumitah muwang sarwa tumuwuh’,
- Ngawerdhiaken artinya mengembangkan
- tumitah artinya yang ditakdirkan atau yang terlahirkan,
- tumuwuh artinya tumbuh-tumbuhan.
- yang berarti dalam mengembangkan kehidupan tumbuh-tumbuhan yang telah ditakdirkan atau yang terlahirkan diperlukan guru sebagai guru sejati agar terjadi keseimbangan.
Begitu pula disebutkan Hari Raya Pagerwesi ini dalam Babad Bali, yang sebagaimana dijelaskan pada hari ini kita menyembah dan sujud kehadapan Ida Sang Hyang Widhi, Hyang Pramesti Guru beserta Panca Dewata, kita sujud kepadaNya, merenung dan memohon agar hidup kita ini direstuiNya dengan;
- kesentosaan,
- kemajuan dan lain-lainnya.
- suci,
- peras penyeneng sesayut panca-lingga,
- penek rerayunan dengan raka-raka,
- wangi-wangian,
- bunga, kembang,
- asep dupa arum,
- Segehan Agung manca warna (menurut urip) dengan tetabuhan arak berem.
source http://sejarahharirayahindu.blogspot.co.id/2012/06/pagerwesi.html